a a a a a
LogoPage <b><p style="color:#003366;">Mengapa Menunda Pembaruan Kamera Pengawas (CCTV) adalah Risiko yang Terlalu Mahal untuk Diabaikan? </p></b> ~blog/2025/5/2/news 165
Page <b><p style="color:#003366;">Mengapa Menunda Pembaruan Kamera Pengawas (CCTV) adalah Risiko yang Terlalu Mahal untuk Diabaikan? </p></b> ~blog/2025/5/2/news 165

Mengapa Menunda Pembaruan Kamera Pengawas (CCTV) adalah Risiko yang Terlalu Mahal untuk Diabaikan?

Di berbagai industri, semakin banyak organisasi yang menyadari bahwa sistem pengawasan yang usang bukan hanya tidak efisien — tetapi juga berisiko. Seiring berkembangnya ancaman dan kemajuan teknologi, ketergantungan pada kamera video lama dapat menciptakan kerentanan yang serius.

Mulai dari deteksi yang terlewatkan, kegagalan dalam memenuhi kepatuhan, hingga celah keamanan siber dan biaya perawatan yang terus meningkat — menunda pembaruan dapat menimbulkan konsekuensi yang cepat memburuk. Di saat rekaman ber-resolusi tinggi, peringatan real-time, dan analitik cerdas menjadi bagian penting dari operasi keamanan, menunda peningkatan infrastruktur bisa berarti ‘tertinggal secara berbahaya’.

Dalam fitur ini, para pemimpin industri dari Verint, Netwatch, dan Intellicene membahas bagaimana kegagalan memodernisasi sistem pengawasan berdampak pada segala hal, mulai dari deteksi ancaman hingga ketahanan operasional.

Resiko Stagnasi

Lingkungan keamanan modern memerlukan lebih dari sekadar perekaman video dasar. Namun, di berbagai sektor, organisasi terus menunda penggantian CCTV yang sudah tua — banyak di antaranya yang kekurangan resolusi yang memadai, kemampuan real-time, atau bahkan perlindungan siber dasar.

“Di sektor keuangan [misalnya], mengandalkan sistem video yang sudah ketinggalan jaman tentu menciptakan risiko yang dapat dengan cepat meningkat,” ujar Matt Tengwall, Wakil Presiden Senior dan General Manager Global di Verint. “Banyak kamera lama tidak memiliki resolusi dan keandalan yang cukup untuk merekam kejadian-kejadian penting — aktivitas mencurigakan di dekat ATM, transaksi penipuan di loket teller, atau insiden keamanan di dalam cabang bank.”

Kegagalan dalam merekam video yang ‘usable’ dapat mempersulit investigasi, memperlambat waktu respons, dan bahkan memengaruhi kepatuhan terhadap standar internal maupun regulasi. Di sektor berisiko tinggi seperti perbankan, taruhannya sangat besar.

Tengwall menambahkan, “Seiring waktu, biaya dari penundaan akan terus bertambah. Sebuah lembaga mungkin harus menghabiskan lebih banyak waktu untuk memulihkan rekaman yang hilang, menarik video secara manual dari berbagai lokasi, atau mengatasi kualitas gambar yang buruk yang tidak memenuhi standar.”

Kurt Takahashi, CEO Netwatch, menyoroti bagaimana sistem yang usang dapat mengurangi kemampuan keamanan seiring waktu. “Menunda pembaruan CCTV membuat organisasi terekspos pada berbagai risiko yang sebenarnya dapat dihindari,” ujarnya. “Sistem yang ketinggalan zaman sering kali tidak memiliki fitur penting, memiliki resolusi yang buruk dan kapasitas penyimpanan yang terbatas, serta dapat menimbulkan kerentanan terhadap serangan siber.”

Ia menambahkan bahwa kekurangan teknis ini “dapat berkembang menjadi masalah yang lebih serius — deteksi ancaman yang terlewat, kegagalan dalam integrasi dengan teknologi modern, serta meningkatnya biaya perawatan atau pemulihan.”

alt text

Tertinggal dalam Perlombaan Teknologi Keamanan

Greg Colaluca, General Manager Intellicene, menekankan risiko dari ke-usangan dalam konteks yang lebih luas: evolusi ancaman yang terus berlangsung.

“Teknologi keamanan terus berkembang, dan pada saat yang sama, metode yang digunakan pelaku kejahatan untuk mengakali sistem keamanan organisasi juga ikut berkembang,” ujar Colaluca. “Ketika tim keamanan berhenti melakukan peningkatan dan integrasi sistem, mereka berisiko tertinggal dalam 'perlombaan senjata' melawan para pelaku kriminal — terutama di wilayah dengan kepadatan penduduk tinggi dan tingkat kejahatan yang besar.”

Masalahnya, jelasnya, tidak hanya terbatas pada perangkat keras kamera. Teknologi baru seperti analitik video berbasis AI, penyimpanan cloud, dan pemantauan waktu nyata memerlukan fondasi perangkat yang kompatibel. Peralatan lama yang tidak mendukung interoperabilitas dapat menghambat kinerja seluruh sistem.

“Hal ini menciptakan titik buta, ketidak-efisienan, dan sistem yang terpisah-pisah, sehingga mengurangi efektivitas strategi keamanan secara keseluruhan,” ujar Colaluca.

Pengawasan Modern: Lebih dari Sekadar Resolusi Kamera


alt text
Sistem pengawasan saat ini tidak lagi hanya soal merekam gambar — melainkan alat intelijen yang dirancang untuk membantu tim bekerja dengan lebih cerdas dan cepat. Di lokasi seperti institusi keuangan, ini mencakup fitur-fitur seperti alat redaksi (menghilangkan informasi sensitif) untuk melindungi privasi, akses jarak jauh untuk pengambilan keputusan yang lebih cepat, serta peringatan waktu nyata untuk respons langsung terhadap insiden.

“Meningkatkan infrastruktur video berarti lebih dari sekadar resolusi cctv yang lebih baik,” ujar Tengwall. “Ini tentang membantu tim keamanan dan penanggulangan penipuan bekerja lebih cepat, berkolaborasi dengan lebih mudah, dan tetap unggul dalam memenuhi tuntutan operasional.”

Ketika sistem yang ’ketinggalan jaman’ digunakan, efisiensi ini hilang. Investigasi mungkin memakan waktu lebih lama. Tim mungkin tidak memiliki akses ke rekaman penting pada saat yang dibutuhkan. Dan kelalaian dalam kepatuhan bisa berujung pada konsekuensi reputasi atau hukum.

“Semakin lama bank menunda,” peringat Tengwall, “semakin sulit untuk menutup celah-celah tersebut.”

Takahashi dari Netwatch setuju bahwa memodernisasi pengawasan adalah investasi dalam ketahanan operasional. “Secara proaktif memperbarui infrastruktur keamanan benar-benar merupakan langkah strategis untuk melindungi produktivitas, meminimalkan ’downtime’, dan memastikan ketahanan operasional jangka panjang,” ujarnya.

Tantangan Integrasi dan Keterbatasan Sistem Lama

Masalah kritis lainnya yang muncul dengan kamera ‘ketinggalan jaman’ adalah ketidakmampuan untuk berintegrasi dengan platform dan teknologi terbaru. Seiring dengan semakin kompleksnya ekosistem keamanan, di mana analitik video, kontrol akses, alarm, dan alat keamanan siber semakin bekerja bersama, kompatibilitas kamera menjadi sangat penting.

“Kompatibilitas adalah kunci,” ujar Colaluca.
“Seiring diperkenalkannya teknologi-teknologi baru — baik itu video analitik canggih, penyimpanan cloud, atau pemantauan dengan bantuan AI — peralatan lama dapat menyebabkan tim keamanan melambat.”

Ini tidak hanya menciptakan ketidakefisienan, tetapi juga menyebabkan silo operasional — sistem yang terpisah yang tidak berbagi data atau wawasan, sehingga merusak efektivitas deteksi dan respons terhadap ancaman.

Beban pemeliharaan sistem lama adalah tantangan lain. Seiring perangkat keras menua, tingkat kegagalan meningkat, suku cadang menjadi lebih sulit ditemukan, dan biaya perbaikan terus bertambah. Sementara itu, pembaruan perangkat lunak dan patch keamanan siber sering kali dihentikan sama sekali, meninggalkan sistem dalam keadaan rentan.

“Pada akhirnya, ini berujung pada perlindungan yang berkurang untuk data, fasilitas, dan tenaga kerja Anda,” ujar Takahashi.

Pertimbangan Strategis untuk Pembaharuan

Meskipun risikonya jelas, banyak organisasi menunda pembaharuan kamera karena kendala anggaran, kurangnya kesadaran, atau kompleksitas dalam beralih dari sistem lama.
Para ahli menyarankan pendekatan strategis dalam pembaharuan dapat memudahkan kekhawatiran ini.

Salah satu metode yang efektif adalah prioritas berdasarkan risiko — mengidentifikasi area atau lokasi dengan risiko tinggi atau insiden yang sering terjadi, dan melakukan pembaharuan pada sistem di area tersebut terlebih dahulu. Organisasi juga harus menjelajahi platform yang mendukung migrasi bertahap, memungkinkan sistem lama dan baru untuk berkoeksistensi selama periode transisi.

“Tidak harus semuanya sekaligus,” ujar Tengwall. “Kuncinya adalah mulai menutup celah di tempat yang paling penting.”

Selain itu, mempersiapkan infrastruktur untuk masa depan — dengan berinvestasi dalam solusi platform terbuka dan arsitektur yang dapat diskalakan — memastikan bahwa investasi saat ini tetap layak di masa yang akan datang.

Langkah ke Depan

Tim keamanan perlu melihat pembaharuan CCTV tidak hanya sebagai penggantian perangkat keras sekali pakai, tetapi sebagai bagian integral dari transformasi keamanan yang lebih luas. Pentingnya integrasi data, analitik, dan pengambilan keputusan waktu nyata yang semakin berkembang telah mengangkat peran pengawasan video dari sekadar pemantauan pasif menjadi manajemen risiko aktif.

Bagi integrator dan konsultan keamanan fisik, pergeseran ini membuka peluang baru. Dengan membimbing klien melalui jalur peningkatan strategis, menawarkan solusi yang terintegrasi dengan teknologi yang sedang berkembang, dan memastikan kepatuhan yang berkelanjutan, integrator dapat menjadi mitra penting dalam membangun infrastruktur keamanan yang tangguh.

“Organisasi perlu memahami bahwa ini bukan hanya soal video,” ujar Colaluca. “Ini tentang bagaimana video berperan dalam ekosistem keamanan dan intelijen operasional yang lebih besar.” Apa yang dapat diambil? Menunda peningkatan mungkin menghemat uang dalam jangka pendek, tetapi biaya jangka panjang — dalam bentuk rekaman yang hilang, kerentanannya yang meningkat, kepatuhan yang berkurang, dan biaya pemeliharaan yang lebih tinggi — jauh lebih besar.

Organisasi yang berpikir ke depan tentu mengambil sikap proaktif, tidak hanya untuk mengikuti perkembangan teknologi tetapi juga untuk tetap unggul dalam menghadapi ancaman yang berkembang. Di lanskap keamanan yang penuh tantangan saat ini, itu bukan hanya bijaksana — tetapi esensial.

Sumber: Asmag